Tuesday, July 18, 2017

Sakit Gigi

Semua yang pernah sakit gigi pasti tau bagaimana menderitanya sakit gigi. Makan, tidur, main rasanya sangat ga enak. Badan juga rasanya sakit semua. Begitu hebatnya yaa si gigi kecil ini hehehe...

Di umurnya yang masih terbilang muda yakni 6 tahun, Sarah sudah pernah merasakan derita yang sangat karena sakit gigi ini. Penyebabnya sebenarnya sederhana saja lo. Sarah sering kelewatan menyikat gigi, terutama pada saat akan tidur. Padahal kuman berkembang justru pada saat kita tidur. 

Gigi yang kotor dan penuh dengan sisa-sisa makanan menjadi tempat paling enak untuk kembang biak kuman. Jadi deh gigi berlubang karena digerogoti kuman. Yang bikin jadi sakit dan nyut-nyutan terutama adalah bila lubang itu sudah dalam sekali sampai mengenai saraf gigi. Nah, itulah yang dialami Sarah.

Kok bisa ya anak kecil yang masih punya gigi susu mengalami sakit gigi seperti itu? Bisa sekali lo. Karena yang namanya kuman tidak pilih-pilih gigi. Mereka akan merusak apa saja yang mereka bisa. Buruknya, bila gigi susu yang rusak tidak dirawat, maka nanti gigi tetap yang tumbuh akan menjadi gigi yang jelek. Enggak mau kan punya gigi seperti itu?

Seperti sudah diceritakan di tulisan sebelumnya (lihat: Lomba Geometri 2), Sarah pertama kali memilih dokter yang salah. Karena mau cepat, mama Sarah memutuskan membawa ke poli gigi yang ada di sebuah rumah sakit swasta besar di wilayah rumah Sarah di daerah Cinere. Pikirnya poli gigi di rumah sakit besar seperti itu pastilah bagus ya. 

Karena ini pengalaman pertama ke dokter gigi, Sarah dipilihkan dokter gigi spesialis anak. Dipilih pula dokter yang senior. Alangkah kagetnya waktu melihat dokter tersebut terus membentak Sarah karena dia menangis. Padahal sangat jelas Sarah sedang kesakitan dan ketakutan. 

Kemudian, dokter itu juga melakukan prosedur perawatan yang salah. Singkatnya, dokter itu mengatakan hanya melakukan perawatan sementara untuk mengurangi sakit. Perawatan sementara tersebut kami ketaui kemudian ternyata adalah tambal sementara tanpa dilakukan pembersihan gigi. Jadi gigi yang sakit ditutup begitu saja dan mengakibatkan kuman-kuman berkumpul dan mengeluarkan gas yang membuat bengkak.

Akhirnya sepulang dari sana sakit gigi Sarah malah bertambah parah, sampai keesokan paginya ketika Sarah harus mengikuti lomba geometri pipinya terlihat bengkak sekali. Selesai lomba kami pun memutuskan untuk membawa Sarah berobat ke dokter gigi lain.

Dari hasil browsing sana sini, papa Sarah menemukan sebuah klinik gigi yang sangat direkomendasikan oleh banyak orang tua. Namanya The Smile Centre yang terletak di bilangan Supomo, Tebet. Meski sangat jauh dari rumah, kami memutuskan untuk membawa Sarah ke klinik gigi ini. 

Klinik bernuansa warna putih yang terletak di ruko ini dari luar terlihat kecil. Namun begitu masuk ke dalam ternyata cukup luas dan terdiri dari 3 lantai. Yang pasti ambiencenya sangat nyaman dan bersih. Ruang perawatannya terutama sangat terang, bersih dan menarik untuk anak karena bernuansa fun. Di langit-langit ada televisi yang di dalamnya terdapat hampir semua film kartun anak terbaru. Jadi bisa perawatan gigi sambil menonton film favorit deh!

Koordinasi untuk pertemuan di klinik ini juga sangat profesional. Pasien sudah mendapatkan jam yang ditentukan, dan diminta datang sekitar 15 menit sebelumnya karena janji temu hampir selalu tepat waktu. Bila pasien telat sampai 30 menit, klinik punya hak untuk memberikan slot pertemuan ke pasien lain. Jadi enggak ada tuh buang-buang waktu berjam-jam hanya untuk menunggu dokter seperti di rumah sakit-rumah sakit besar.  

Nilai plus yang sangat kami sukai, seluruh pekerja dan dokternya sangat ramah dan profesional. Mereka bisa menenangkan Sarah yang terus menangis dengan suara yang tenang. Selain itu perawatan juga sangat efisien, cepat dan menurut Sarah tidak sakit. Bahkan sepulang dari sana Sarah langsung bisa makan dan minum dengan baik, jauh dari sebelumnya.

Sarah menjalani full perawatan di tempat ini dari awal sampai selesai dengan Drg. Femmy. Dari mulai pembersihan gigi (yang tidak dilakukan oleh dokter di rumah sakit pertama dan malah membuat bengkak), perawatan saluran akar, pemeriksaan seluruh kondisi gigi serta penutupan gigi-gigi yang berlubang dengan tambal permanen. Semua ditangani secara bertahap oleh Drg. Femmy dengan sabar, baik dan tanpa keluhan. Kami sangat berterima kasih kepada Drg. Femmy dan klinik ini, yang tidak hanya mengobati sakit gigi Sarah tapi juga berhasil menghilangkan trauma Sarah akan dokter gigi dan perawatan gigi. 

Terimakasih Smile Centre :)




*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis, bukan merupakan tulisan berbayar/endorsement.

No comments:

Post a Comment