Saturday, July 22, 2017

Sekolah Dasar (SD)

Tanggal 17 Juli 2017 lalu Sarah sudah masuk SD lo. Senang, bingung, deg-deg-an semua perasaan campur aduk deh pas masuk sekolah SD hari pertama. Kira-kira akan disuruh apa ya hari ini?

Untungnya karena Sarah melanjutkan SD di sekolah yang sebelumnya yakni Charitas, Sarah jadi ketemu lagi sama teman-teman lama. Meski gak semua teman dekatnya sekelas lagi, tapi teman sekelas yang sekarang juga asik dan baik-baik. Selain itu ada banyak teman-teman baru.

Hari pertama masuk, sekolah rame banget. Karena hampir seluruh anak diantar oleh orang tuanya. Anak-anak dari sekolah lama biasanya langsung pede masuk ke dalam kelas. Tapi kalau anak-anak baru banyak yang masih gelendot ke orang tuanya dan gak mau masuk kelas. Maklum kan masih penyesuaian ya.

Hari pertama sekolah anak-anak belum melakukan apa-apa. Kegiatannya adalah pengenalan lingkungan sekolah dan guru-guru. Tempat duduk juga masih belum ditentukan sehingga masih bisa pindah-pindah. Begitu juga di hari kedua dan ketiga. Jam sekolahnya pun masih dari jam 7 - 8.30. Kegiatan belajar baru mulai ada di hari Kamis, dimana jam pulang sudah normal di jam 10.

Kesan Sarah bersekolah di SD selama semingu ini senang karena ketemu teman-teman lama dan juga punya teman baru. Tapi dia juga mengeluh capek karena banyak pelajaran yang harus dikerjakan di kelas. Wah, padahal belum ada PR dan ulangan-ulangan ya. Semoga Sarah terus semangat deh sekolah di SD Charitas ni. Yes you can Sarah!

Senin:





Selasa:



Rabu:





Kamis:




Jumat:





Wednesday, July 19, 2017

Konser JMC

Tanggal 16 Juli 2017 lalu Sarah kembali ikut konser Yamaha Junior Music Course. Berbeda dari konser tahun lalu yang diadakan di Grand Indonesia, konser kali ini sifatnya lebih tertutup dan diadakan di gedung pusat Yamaha di Gatot Subroto.

Konser kali ini sifatnya juga kompetisi. Jadi ada dewan juri yang melakukan penilaian untuk memilih peserta konser terbaik. Kali ini Sarah dan teman-teman membawakan 3 lagu yang dimainkan secara medley yang berjudul: Tidurlah Tupai-Burung Ku Ku-Mars Lebah.

Persiapan untuk konser ini terbilang minim, karena waktu latihan banyak terpotong oleh libur Lebaran yang cukup panjang. Makanya kami agak deg-deg-an dengan performa anak-anak nantinya. Namun ternyata di panggung Sarah dan teman-teman tampil prima dan kompak tanpa ada kesalahan. Semua juga terlihat semangat dan ceria walaupun mendapat giliran tampil pertama tepat jam 9 pagi. Selesai acara semua anak mendapat piala kecil bentuk not balok yang lucu sekali.

Dari konser kali ini terlihat jelas bahwa kemampuan bermusik Sarah dan teman-teman sudah sangat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tanggal 30 Juli 2017 nanti Sarah akan ujian untuk kelulusan JMC 2 menuju JMC 3. Semoga selalu semangat sampai selesai nanti ya sayang! :)





Wisuda

Tanggal 10 Juni 2017, Sarah diwisuda. What, kok anak TK pakai acara wisuda segala sih? Iya lo sejak beberapa tahun belakangan, beberapa sekolah memunculkan ide acara wisuda untuk TK dan akhirnya menjadi sebuah acara tetap yang selalu ditunggu-tunggu. Soalnya wisuda seperti ini malah biasanya tidak ada lagi di tingkat SD, SMP dan SMP. Nanti baru akan ada lagi pas lulus kuliah. Masih lama sekali ya hehehe...

Wisuda TK ini kesannya selalu mengharukan sih. Karena anak-anak yang umurnya masih berkisar 5-6 tahun ini tau-tau kok sudah besar saja dan sudah akan melanjutkan jenjang pendidikan. Hampir pasti acara ini dihiasi oleh haru dan tangis para orang tua. Kalau anak-anaknya sih sepertinya senang-senang saja sih ya... :)

Memang sisi harunya dimana sih yaa? Kalau di wisuda Charitas bagian yang paling mengharukan adalah saat anak-anak bernyanyi untuk orang tua. Kemudian mereka akan mendatangi papa mamanya untuk memberikan hasil karya dan tulisan yang khusus mereka buat jauh hari sebelumnya. Selain itu mereka juga memberikan apresiasi untuk guru-gurunya.  

Bagi kami pribadi, kami sangat kagum dengan kemajuan pesat yang Sarah dapatkan selama bersekolah di sini. Pribadi Sarah yang tadinya sangat cengeng dan manja, bisa berubah menjadi sangat mandiri dan bertanggung jawab. Di sekolah ini juga Sarah belajar bersosialiasi, etika, sopan santun dan menjadi pribadi yang baik. Kami sungguh beruntung bisa mendapatkan sekolah yang tepat berikut guru-guru yang kooperatif.

Sekarang Sarah tinggal siap-siap masuk SD deh. Selamat ya Sarah!







Pentas Seni 2017

Sarah dan teman-teman kembali mengikuti acara tahunan Charitas, yakni Pentas Seni Charitas pada tanggal 20 Mei 2017. Di dalam acara ini semua murid ikut berpartisipasi menyumbangkan hiburan, baik untuk perwakilan kelas maupun ekstra kulikuler yang mereka ikuti.

Tahun ini temanya adalah mengenai kebhineka ragaman Indonesia. Jadi deh anak-anak semua menarikan tarian daerah Indonesia. Kelas Sarah kebagian tari Tor-tor, yang merupakan tarian dari suku Batak. Selain itu Sarah juga menari balet, sebagai perwakilan dari ekskul yang dia ikuti.

Sarah senang banget kebagian menarikan tari Tor-tor karena lagu dan gerakannya asyik. Selain itu, bajunya juga keren. Seperti ini lo:



Untuk tari baletnya, kostumnya memakai kostum balet biasa. Tapi diberikan tambahan hiasan bunga-bunga di bagian kepala dan tangannya. Lucu sekali yaa!


Di akhir acara, semua anak-anak maju ke panggung menyanyikan lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud dengan khidmat. Agak terharu juga melihat penampilan Sarah dan teman-teman di pentas seni kali ini, karena ini kan merupakan pentas seni terakhir Sarah. Dua bulan lagi dia sudah SD. Waktu tidak terasa ya bila dijalani dengan sukacita!




Tuesday, July 18, 2017

Sakit Gigi

Semua yang pernah sakit gigi pasti tau bagaimana menderitanya sakit gigi. Makan, tidur, main rasanya sangat ga enak. Badan juga rasanya sakit semua. Begitu hebatnya yaa si gigi kecil ini hehehe...

Di umurnya yang masih terbilang muda yakni 6 tahun, Sarah sudah pernah merasakan derita yang sangat karena sakit gigi ini. Penyebabnya sebenarnya sederhana saja lo. Sarah sering kelewatan menyikat gigi, terutama pada saat akan tidur. Padahal kuman berkembang justru pada saat kita tidur. 

Gigi yang kotor dan penuh dengan sisa-sisa makanan menjadi tempat paling enak untuk kembang biak kuman. Jadi deh gigi berlubang karena digerogoti kuman. Yang bikin jadi sakit dan nyut-nyutan terutama adalah bila lubang itu sudah dalam sekali sampai mengenai saraf gigi. Nah, itulah yang dialami Sarah.

Kok bisa ya anak kecil yang masih punya gigi susu mengalami sakit gigi seperti itu? Bisa sekali lo. Karena yang namanya kuman tidak pilih-pilih gigi. Mereka akan merusak apa saja yang mereka bisa. Buruknya, bila gigi susu yang rusak tidak dirawat, maka nanti gigi tetap yang tumbuh akan menjadi gigi yang jelek. Enggak mau kan punya gigi seperti itu?

Seperti sudah diceritakan di tulisan sebelumnya (lihat: Lomba Geometri 2), Sarah pertama kali memilih dokter yang salah. Karena mau cepat, mama Sarah memutuskan membawa ke poli gigi yang ada di sebuah rumah sakit swasta besar di wilayah rumah Sarah di daerah Cinere. Pikirnya poli gigi di rumah sakit besar seperti itu pastilah bagus ya. 

Karena ini pengalaman pertama ke dokter gigi, Sarah dipilihkan dokter gigi spesialis anak. Dipilih pula dokter yang senior. Alangkah kagetnya waktu melihat dokter tersebut terus membentak Sarah karena dia menangis. Padahal sangat jelas Sarah sedang kesakitan dan ketakutan. 

Kemudian, dokter itu juga melakukan prosedur perawatan yang salah. Singkatnya, dokter itu mengatakan hanya melakukan perawatan sementara untuk mengurangi sakit. Perawatan sementara tersebut kami ketaui kemudian ternyata adalah tambal sementara tanpa dilakukan pembersihan gigi. Jadi gigi yang sakit ditutup begitu saja dan mengakibatkan kuman-kuman berkumpul dan mengeluarkan gas yang membuat bengkak.

Akhirnya sepulang dari sana sakit gigi Sarah malah bertambah parah, sampai keesokan paginya ketika Sarah harus mengikuti lomba geometri pipinya terlihat bengkak sekali. Selesai lomba kami pun memutuskan untuk membawa Sarah berobat ke dokter gigi lain.

Dari hasil browsing sana sini, papa Sarah menemukan sebuah klinik gigi yang sangat direkomendasikan oleh banyak orang tua. Namanya The Smile Centre yang terletak di bilangan Supomo, Tebet. Meski sangat jauh dari rumah, kami memutuskan untuk membawa Sarah ke klinik gigi ini. 

Klinik bernuansa warna putih yang terletak di ruko ini dari luar terlihat kecil. Namun begitu masuk ke dalam ternyata cukup luas dan terdiri dari 3 lantai. Yang pasti ambiencenya sangat nyaman dan bersih. Ruang perawatannya terutama sangat terang, bersih dan menarik untuk anak karena bernuansa fun. Di langit-langit ada televisi yang di dalamnya terdapat hampir semua film kartun anak terbaru. Jadi bisa perawatan gigi sambil menonton film favorit deh!

Koordinasi untuk pertemuan di klinik ini juga sangat profesional. Pasien sudah mendapatkan jam yang ditentukan, dan diminta datang sekitar 15 menit sebelumnya karena janji temu hampir selalu tepat waktu. Bila pasien telat sampai 30 menit, klinik punya hak untuk memberikan slot pertemuan ke pasien lain. Jadi enggak ada tuh buang-buang waktu berjam-jam hanya untuk menunggu dokter seperti di rumah sakit-rumah sakit besar.  

Nilai plus yang sangat kami sukai, seluruh pekerja dan dokternya sangat ramah dan profesional. Mereka bisa menenangkan Sarah yang terus menangis dengan suara yang tenang. Selain itu perawatan juga sangat efisien, cepat dan menurut Sarah tidak sakit. Bahkan sepulang dari sana Sarah langsung bisa makan dan minum dengan baik, jauh dari sebelumnya.

Sarah menjalani full perawatan di tempat ini dari awal sampai selesai dengan Drg. Femmy. Dari mulai pembersihan gigi (yang tidak dilakukan oleh dokter di rumah sakit pertama dan malah membuat bengkak), perawatan saluran akar, pemeriksaan seluruh kondisi gigi serta penutupan gigi-gigi yang berlubang dengan tambal permanen. Semua ditangani secara bertahap oleh Drg. Femmy dengan sabar, baik dan tanpa keluhan. Kami sangat berterima kasih kepada Drg. Femmy dan klinik ini, yang tidak hanya mengobati sakit gigi Sarah tapi juga berhasil menghilangkan trauma Sarah akan dokter gigi dan perawatan gigi. 

Terimakasih Smile Centre :)




*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis, bukan merupakan tulisan berbayar/endorsement.

Lomba Geometri 2

Kalau sudah membaca postingan blog ini sebelumnya  yang berjudul Lomba Geometri, sudah tau dong ya kalau di lomba tersebut Sarah dan tim meraih juara 1 dalam lomba geometri antar sekolah-sekolah di wilayah Cilandak. Nah, untuk juara pertama dari setiap wilayah kemudian akan maju lagi mewakili sekolah untuk tingkat Jakarta Selatan pada tanggal 27 April 2017 di Gor Ragunan, Jakarta Selatan.

Lomba ini tepatnya diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Jadi selain lomba geometri masih banyak lomba-lomba lainnya seperti senam SKJ, main bola, dsb. Sarah mewakili sekolah bersama dua temannya yaitu Bimo dan Fransisco.

Lomba dimulai pagi hari. Yang sedihnya, di saat harus mengikuti lomba yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti ini, Sarah malah sakit gigi. Sebenarnya sakit giginya sudah dari sehari sebelumnya, dan sudah langsung dibawa ke dokter gigi anak di poli gigi salah satu rumah sakit swasta besar di daerah rumah Sarah. Tapi dokter senior tersebut malah membuat sakit gigi Sarah semakin sakit dan infeksi, belum lagi kasar terhadap Sarah. Cerita ini cukup panjang dan membawa pengalaman untuk Sarah dan keluarga untuk lebih berhati-hati memilih dokter. Jadi tidak akan diceritakan di sini  ya... :)

Seperti ini kondisi Sarah dengan gigi bengkak saat akan mulai lomba. Sudah bengkak, kesakitan pula. Kasian banget ya liatnya? Untunglah anaknya tetap semangat dan punya semangat juang yang besar. 



Mama, kepala sekolah dan semua yang hadir untuk support tim Sarah ini sebenarnya agak deg-deg-an, apa bisa ya mereka menyelesaikan lomba ini. Mengingat salah satu teman tim Sarah yakni Bimo tiba-tiba juga mogok dan tidak mau mengerjakan apa-apa. Jadilah Sarah sebagai ketua tim mengambil alih kerjaan temannya, bekerjasama dengan Fransisco.

Untunglah berkat semangat, dukungan dan doa semua pihak, Sarah dan tim akhirnya berhasil menyelesaikan lembar kerja mereka. Dan hasilnya sungguh luar biasa, karena mereka tetap berhasil meraih juara yakni juara Harapan III untuk tingkat Jakarta Selatan. 

Hari itu bukan hanya soal hari menjadi juara. Namun hari itu secara pribadi menjadi bukti bahwa Sarah bukanlah anak manja, dia adalah anak yang konsisten dengan kewajibannya dan pastinya dapat diandalkan. Sungguh membanggakan!